22 November 2008

Rekrutmen Broker Saham : Cermin Bagi Perusahaan Futures (Bagian 1)

Kontroversi akan terus mengiringi sepak-terjang perusahaan futures di Indonesia dengan pihak job seeker sebagai pihak paling dirugikan, sepanjang tidak adanya regulasi yang jelas dalam proses rekrutmen di perusahaan semacam ini.
Aneh memang, meski sebetulnya sudah ada contoh yang bagus dari perusahaan ‘tetangga’nya, yaitu broker saham, namun broker futures sepertinya enggan mencontoh hal yang baik dan justru memilih untuk berkubang dalam lumpur manipulasi informasi dengan dalih sebagai sebuah trik marketing.

TIPS BAGI ANDA YANG PENASARAN


Jika anda penasaran, ada sebuah cara yang dapat anda coba untuk membedakan ‘kualitas rekrutmen’ broker saham dan broker futures : datang saja langsung ke kantor broker futures atau broker saham. Sebelum mencoba cara ini, anda perlu mempersiapkan mental anda untuk menghadapi para ‘singa lapar’ yang siap menerkam anda untuk dijadikan sebagai kliennya. Anda juga harus putuskan dulu untuk datang sebagai apa : sebagai job seeker atau sebagai calon investor.
Sebagai gambaran anda dapat melakukan langkah-langkah berikut ini :

  • Pertama, jika anda ingin mencoba melamar pekerjaan di perusahaan futures, persiapkan fotokopi berkas-berkas yang diperlukan untuk melamar kerja (tak perlu lengkap dan cukup fotokopinya saja, karena sebetulnya ini hanyalah sebagai formalitas alias gaya-gayaan saja untuk mengesankan perusahaan tersebut serius dalam menangani rekrutmennya, padahal intinya kalo anda punya duwit, cukup dengan surat keterangan tidak lulus TK, anda bisa bekerja di perusahaan futures )
  • Kedua, datanglah ke kantor perusahaan futures
  • Kedua, biasanya anda ditanya punya janji dengan siapa (katakan saja anda ingin bertemu dengan bagian pemasaran) atau jika ditanya keperluan anda apa maka jawab saja untuk mendapatkan informasi mengenai kemungkinan menjadi marketing, karena anda punya rekan yang berminat untuk invest di forex (alasan semacam inilah yang jadi kunci) namun dia tidak punya waktu untuk datang sendiri sehingga mewakilkan anda untuk belajar lebih dulu sebelum dia invest.
  • Ketiga, jika anda sudah dipertemukan dengan orang yang ditunjuk perusahaan untuk menerima anda, biasanya anda ditanya darimana anda dapat info tentang perusahaan tersebut (jawabannya terserah anda, namun sebisa mungkin yang masuk akal dan jangan terlalu kelihatan bohongnya) maka Anda akan dapat merasakan betapa mudahnya menjadi marketing perusahaan futures di Indonesia

Selanjutnya datanglah ke perusahaan perusahaan perusahaan perusahaan pialang saham, dan lakukan prosedur yang sama seperti yang anda lakukan di perusahaan broker futures diatas (dengan memposisikan diri sebagai job seeker). Maka anda akan temukan perbedaan yang serius, karena di perusahaan perusahaan perusahaan perusahaan pialang saham, anda pasti dipersyaratkan untuk memiliki salah satu dari sertifikat Wakil Pialang Efek (WPE), Wakil Pialang Perantara Efek (WPPE) atau Wakil Manajer Investasi (WMI) agar bisa menjadi marketing resmi perusahan perusahaan perusahaan perusahaan pialang saham. Untuk mendapatkan sertifikat tersebut, anda harus lulus tes/ujian yang diselenggarakan oleh Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) sebagai lembaga bentukan pemerintah yang bertugas mengawasi aktifitas pasar modal. Jika anda gagal tes, artinya anda belum bisa menjadi marketing produk investasi saham dan derivasinya. Perbedaan sikap penerimaan antara broker futures dan saham akan semakin terasa jika anda datang dan memposisikan diri anda sebagai calon investor (katakanlah anda pura-pura punya uang atau punya saudara yang beruang), maka hampir dipastikan setiap perusahaan futures akan mencoba menservis anda layaknya raja (sepanjang anda berpenampilan cukup untuk meyakinkan mereka). Tapi anda belum tentu langsung disambut laksana raja jika anda datang ke perusahaan perusahaan perusahaan pialang saham. Saya pernah coba datangi beberapa perusahaan pialang saham dan manajer investasi yang ada di gedung BEJ (sekarang BEI), seperti CIMB-GK, E-Trading dan Schroeder Invesment dengan berlaku sebagai calon investor. Mereka semua tampak bersikap hati-hati dan tidak tampak ‘mata duitan’ dan tidak menebar janji-janji muluk, sangat berbeda dengan kedatangan ke perusahaan-perusahaan futures yang mana sepanjang kita bisa tampil parlente, bersikap tenang dan selalu berusaha antusias dengan penjelasan mereka, maka kita akan diservis dengan maksimal dengan harapan kita bisa masuk ke dalam ‘perangkap’ mereka.

 

Distributed by eBlog Templates