Sebenarnya solusi awal paling tepat dan praktis dalam mengatasi manipulasi informasi peluang kerja di perusahaan futures yang sudah berakar kuat dalam dunia kerja Indonesia 
Mayoritas rekan-rekan job seekers yang pernah dipanggil interview oleh sebuah perusahaan broker forex (futures), hampir pasti komplain, bersungut-sungut sambil marah-marah dan pada akhirnya menganggap perusahaan semacam ini sebagai penipu. Betapa tidak, datang dari lokasi yang jauh karena melamar/ditawarkan posisi Business Manager, Assistant Business Manager, Public Relation, Business Relation, Marketing Manager, Assistant Marketing Manager, Finance Marketing, Financial Consultant, Business Development, Business Executive, Marketing Executive, Business Consultant, Data Entry dan sederet posisi mentereng lainnya, tetapi “pada hakikatnya” semua itu tidak lain dan tidak bukan merujuk pada satu posisi saja : MARKETING, dan yang lebih diharapkan oleh perusahaan adalah “mudah-mudahan si job seeker adalah anak orang kaya sehingga bapak/saudaranya bisa sekaligus menjadi investor.” Hebat kan ?
Meskipun kita bisa saja membedakan definisi antara forex dan futures, namun dalam konteks kasus kekecewaan job seeker di Indonesia, dapat dikatakan kedua istilah ini sama saja, karena sebetulnya forex hanyalah salah satu item produk futures sehingga dapat dikatakan setiap broker forex adalah broker futures juga, meskipun broker futures belum tentu jadi broker forex. Namun sekali lagi, dalam kasus job seeker Indonesia 
Saat ini sudah banyak blog yang didedikasikan sebagai wadah untuk sharing informasi, meskipun tidak dapat dihindari pada akhirnya blog-blog tersebut lama-kelamaan menjadi ajang untuk mencaci-maki perusahaan futures sebagai sebuah ekspresi kekecewaan, bahkan cenderung ‘jijik’ terhadap cara rekrutmen yang memang tidak memiliki standar yang teruji ini. Hanya sedikit diantara para job seeker yang pada akhirnya memutuskan bertahan dan berniat menjadikan dunia futures sebagai medan 
 

 RSS Feed (xml)
 RSS Feed (xml)