17 Desember 2008

Forex Trading : Cara Menghitung Biaya Per-Transaksi Yang Sesungguhnya

Jika anda seorang investor, khususnya yang baru diperkenalkan ke dunia forex/futures, maka percayalah bahwa ketika anda bertanya ke staff broker yang "legal" : Berapa fee yang harus saya bayar per transaksi ? maka pertanyaan ini pasti dijawab tidak dengan jumlah sesungguhnya. Kenapa demikian ? paling tidak ada dua alasan kenapa marketing/trader broker forex "legal" menjawab demikian :
  • Pertama : Supaya terkesan fee-nya murah. Karena jika disebutkan jumlah sesungguhnya dikhawatirkan bisa membuat investor ragu untuk bertransaksi di suatu perusahaan.
  • Kedua : Marketing/trader-nya memang tidak tahu untuk siapakah sesungguhnya biaya spread yang digunakan masing-masing perusahaan.
Sebagai informasi, mayoritas marketing yang aktif menawarkan produk forex adalah marketer yang belum berpengalaman atau calon trader (karena belum pernah menangani real account), kalau yang sudah punya nasabah biasanya akan lebih sibuk bertransaksi atau akan bersikap lebih berhati-hati untuk menawarkan produk forex.

Menghitung Biaya Transaksi Yang Sesungguhnya

Saat ini mungkin sudah jauh lebih banyak investor yang sudah memahami cara menghitung biaya transaksi sesungguhnya, namun saya merasa hal ini masih perlu ditekankan.
Ada tiga hal yang HARUS DIPERHATIKAN dalam masalah ini.
  1. Pertama : Semakin banyak/lebar jarak Spread-nya, berarti semakin sulit peluang untuk meraih keuntungan. Dalam kasus Indonesia, semakin lebar jarak Spread-nya, tidak berarti semakin besar Fee/Komisi yang harus anda bayarkan, karena masih harus digabungkan dengan faktor lain, yaitu nilai per-poin-nya dalam dollar.
  2. Kedua : Semakin tinggi nilai per-poin-nya, maka semakin tinggi pula tingkat resiko/keuntungan yang anda terima, karena semakin cepat margin anda bertambah/berkurang hanya dengan pergerakan sebesar 1 poin saja.
  3. Ketiga : Semakin kecil komisi/fee yang dikenakan, maka semakin berkurang beban biaya tambahan yang harus dikeluarkan. Namun faktor fee ini harus dipertimbangkan bersama dengan kedua faktor sebelumnya untuk mendapatkan broker dengan biaya termurah (meski belum tentu service-nya yang terbaik), maka fee ini saya sebut sebagai biaya tambahan.
Ok.. mari kita berhitung dengan angka untuk lebih jelasnya. Rumus menghitung biaya transaksi sesungguhnya adalah : Nilai per-poin x Spread + Komisi (dengan catatan tidak diinapkan, karena jika diinapkan akan terkena interest rate per harinya) . Contoh (ini sekedar contoh, anda bisa mengubah angka-angka ini untuk disesuaikan) :
  1. Perusahaan A memiliki SPREAD 6 - Komisi/Fee $50 dan Nilai per-Poin $10 maka hitungan biaya transaksi sesungguhnya adalah : $10 x 6 + $50 = $110.
  2. Perusahaan B memiliki SPREAD 20 - Komisi/Fee $20 - Nilai per-Poin $5 maka hitungan biaya transaksi sesungguhnya adalah : $5 x 20 + $20 = $120
  3. Perusahaan C memiliki SPREAD 8 - Komisi/Fee $250 - Nilai per-Poin $40 maka hitungan biaya transaksi sesungguhnya adalah : $40 x 8 + $250 = $570
Dari contoh diatas kiranya cukup jelas bagaimana cara untuk mengetahui biaya sesungguhnya yang harus anda bayarkan ke perusahaan broker forex/futures. Anda tinggal mengganti angka-angka tersebut (jika anda belum tahu, tanyakanlah kepada trader anda berapakah spread, fee dan nilai per-poin di perusahaan tempat anda berinvestasi). Posting selanjutnya akan membahas tentang plus-minus broker forex "legal" dan "illegal". Semoga bermanfaat.

28 November 2008

TIPS DAN TRIK MENJAWAB CALL PENAWARAN DARI PERUSAHAAN INVESTASI

TIPS & TRIK BAGI CALON INVESTOR UNTUK MENJAWAB TELPON PENAWARAN INVESTASI FOREX / FUTURES

Mungkin anda sering mendapat telpon dari seseorang yang mengaku dari perusahaan yang bergerak di bidang investasi keuangan, dan salah satu perusahaan yang gencar melakukan telemarketing dalam menjaring calon investornya adalah perusahaan forex atau futures. Anda bisa saja langsung menutup telpon tersebut atau menjawab “tidak ada waktu / tidak berminat”. Namun jika anda ingin mendapatkan informasi, terutama untuk mengetahui kadar bonafiditas perusahaan sekaligus kadar kehandalan sang penelpon seputar informasi di dunia forex/futures, maka setelah berbasa-basi melakukan perkenalan (toh anda tidak kehilangan pulsa), maka anda bisa mengajukan pertanyaan-pertanyaan ‘cerdas’ yang saya susun dibawah ini. Pertanyaan-pertanyaan ini bersifat langsung dan harus dijawab dengan benar, dan jika sang penelpon menjawabnya dengan cara menghindari jawaban sebenarnya, tidak tahu atau bahkan berusaha mengalihkan fokus kepada hal-hal lain, maka itu satu pertanda bahwa sang penelpon tersebut masih amatir, belum lama terjun dalam bidang forex/futures, bahkan kemungkinan sangat besar belum pernah bertransaksi secara real alias baru sebatas memiliki pengalaman bertransaksi melalui demo account saja.

Inilah pertanyaan-pertanyaan yang dapat anda ajukan sebagai ‘ujian pertama’ bagi si penelpon untuk mengetahui seberapa luas informasi yang dimilikinya, cukup anda KOPI-PASTE pertanyaan-pertanyaan dibawah ini, dan dijamin marketing yang belum pengalaman (bahkan yang sudah berpengalaman) akan berpikir panjang untuk menjawabnya dengan cepat. Inilah beberapa pertanyaan cerdas yang saya maksud (dan nantinya akan terus saya coba untuk meng-update-nya) :

  1. Adakah jaminan bahwa uang saya pasti bertambah dan tidak berkurang ?

Inti jawabannya adalah : tidak ada jaminan sama sekali. Jangan bertanyauang saya dijamin tidak?.” karena jaminan yang ada hanyalah bahwa uang dijamin tidak akan dibawa lari oleh perusahaan. Soal akan bertambah atau berkurang, bahkan mungkin habis, maka tidak ada jaminan sama sekali (regulasi yang ada memang tidak memperbolehkan perusahaan futures menjanjikan keuntungan pasti / fixed profit kepada investornya). Jika ada garansi personal dari marketer yang menelpon anda bahwa anda pasti untung, maka itu pertanda si penelpon itu sedang tidak ada investor, bahkan hamper pasti bahwa dia belum pernah menangani real account)

  1. Berapa nilai per point-nya ?

Semakin kecil nilai per poin-nya, maka semakin aman investasi anda. Jika ada, misalnya, yang nilai per poinnya sampai $50, maka anda harus memiliki dana minimal 1 milyar rupiah agar investasi anda relatif aman (jumlah ini bersifat relatif, angka 1 milyar inipun dengan catatan harus menggunakan strategi yang defensif), kurang dari itu berarti resikonya sangat besar. Untuk nilai per poin $5 (biasanya di Index) angka yang relatif aman mulai 200 juta rupiah, sedang untuk nilai per pon $10 maka angka yang relatif aman adalah sekitar 100 juta rupiah (Forex).

  1. Berapa SPREAD dan BEP di perusahaan anda ?

Spread adalah perbedaan antara harga jual dan harga beli, yang secara teknis sama dengan fee tersembunyi karena sebetulnya sebagian besar biaya spread juga masuk kantong perusahaan. Semakin besar spread, berarti semakin besar resiko bagi anda sebagai investor. Sebaliknya, makin kecil spread-nya, berarti semakin berkurang resiko bagi investor, meski spread bukan satu-satunya parameter untuk menentukan besar-kecilnya resiko. Sedangkan BEP (Break Event Point atau titik impas) secara teknis adalah jumlah SPREAD ditambah FEE/Komisi yang harus dibayar. Karena Spread adalah fee tersembunyi, maka secara kasar dapat dikatakan bahwa BEP = Total fee yang harus anda bayar. Sebagai contoh, salah satu perusahaan futures yang berlokasi di kawasan dukuh atas memiliki SPREAD 3 poin dan komisi 5 poin (jika 1 poin rata-rata $10 = $50), sehingga memiliki BEP (titik impas) 3+5 = 8 poin. Sebagai acuan, di lingkungan perusahaan yang “legal” di Indonesia, jika BEP-nya lebih dari 10 poin artinya perusahaan itu cenderung ‘serakah’ dan kurang memikirkan kepentingan nasabahnya, maka katakan saja bahwa anda sudah ditawari perusahaan dengan BEP kurang dari 10 poin)

  1. Berapa yang harus saya bayar untuk tiap transaksinya ?

kebanyakan marketing ‘memanipulasi’ dengan hanya menyebutkan jumlah fee / komisi yang harus dibayarkan, tanpa menghitung biaya spread, misalnya jika komisinya adalah $50 dan spread-nya 3 maka jumlah sebenarnya yang harus dibayarkan untuk tiap transaksi adalah $50 + (3x$10) = $80, terlepas apakah untung atau rugi, anda tetap harus membayar sejumlah itu kepada broker. Mayoritas marketing tidak pernah menyebut biaya spread, sehingga dikatakan bahwa anda bayar komisi $50 untuk tiap transaksinya, padahal sebetulnya anda harus membayar $80).

  1. Berapa rata-rata volume transaksi perusahaan anda tiap bulannya ?

Sebagai info, tidak setiap perusahaan futures mau membuka informasi berapakah volume transaksi perusahaan tiap bulannya. Hanya perusahaan bonafid yang cukup percaya diri untuk membuka informasi ini. Artinya, jika marketingnya saja bisa tahu rata-rata volume transaksi perusahaan per bulannya, maka kemungkinan besar perusahaan itu adalah perusahaan yang terbuka dan relatif dapat dipercaya. Sebab para top executive perusahaan futures saja belum tentu tahu hal ini (sebab memang sangat dirahasiakan). Padahal informasi ini penting untuk dibuka kepada publik agar publik dapat mengetahui kapasitas sebuah perusahaan futures.

  1. Saya dengar transaksi di pasar forex bisa dilakukan dua arah (two way market), artinya bisa beli kemudian jual, atau jual dulu kemudian baru beli. Kenapa kita bisa melakukan jual dulu kemudian baru beli, dan apa yang kita jual ?
  2. Saya tertarik dengan investasi pada produk komoditi, bagaimana caranya kalau saya ingin berinvestasi ?

Produk komoditi adalah yang paling kecil kontribusi komisinya bagi marketing maupun perusahaan, sehingga jarang dipelajari dan cenderung dihindari. Jika seorang marketer bisa menjelaskan dengan baik tentang transaksi berjangka produk komoditi serta teknis transaksinya dengan baik, maka anda layak memberikan apresiasi kepada marketer yang menghubungi anda.

25 November 2008

Rekrutmen Broker Saham : Cermin Bagi Perusahaan Futures (Bagian 2)

Di lingkungan futures sebetulnya juga ada proses sertifikasi semacam itu, yaitu sertifikasi sebagai Wakil Pialang Berjangka, yang mana tes/ujiannya diselenggarakan oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka dan Komoditi (BAPPEBTI), namun di lingkungan kerja perusahaan futures, pemegang sertifikat Wakil Pialang Berjangka ini diposisikan jauh lebih tinggi dari yang seharusnya. Meski sebetulnya ujian sertifikasi ini bersifat relatif terbuka bagi masyarakat, namun lazimnya status sertifikasi sebagai Wakil Pialang Berjangka ini menjadi hadiah “eksklusif” bagi mereka yang “berprestasi” dan sudah teruji loyalitasnya terhadap sebuah perusahaan futures, sehingga perusahaan tersebut bersedia membiayai keikutsertaan seorang calon wakil pialang dalam ujian sertifikasi yang diselenggarakan oleh BAPPEBTI, dan untuk selanjutnya direkrut sebagai wakil pialang, yang mana di perusahaan futures fungsinya dipersempit sebagai petugas yang membacakan Sign Agreement saja. Padahal seharusnya wakil pialang inilah yang paling kompeten untuk bertugas sebagai marketing sekaligus melakukan sosialisasi rule of the game dalam dunia futures, bukannya anak kemarin sore yang baru kenal futures selama satu-dua training yang mencekokinya dengan gambaran-gambaran super manis agar mau invest atau mengajak orang lain untuk berinvestasi di perusahaan tersebut.
Sebenarnya solusi awal paling tepat dan praktis dalam mengatasi manipulasi informasi peluang kerja di perusahaan futures yang sudah berakar kuat di dunia kerja Indonesia adalah : Buat Peraturan Pemerintah yang mewajibkan setiap marketer perusahaan futures memiliki sertifikat sebagai Wakil Pialang Berjangka. Kemudian jatuhkan sanksi yang tegas bagi perusahaan futures yang kedapatan ‘mempekerjakan’ marketing tanpa sertifikat WPB. Satu hal lagi, perlu didefinisikan secara spesifik bahwa pengertian kata ‘mempekerjakan’ disini mencakup aktifitas “mengundang interview dan mengijinkan seorang pencari kerja yang telah mengikuti short training untuk melakukan aktifitas marketing produk-produk futures.” Hal ini dikarenakan hampir tidak ada satupun perusahaan futures yang mau menggunakan istilah “karyawan/pegawai” dalam perjanjian kontrak kerja bagi para marketingnya, paling-paling hanya menggunakan kata “mitra kerja” atau sejenisnya, yang mana keduanya seolah diposisikan sejajar, sehingga perusahaan futures sama sekali tidak merasa memiliki “karyawan”, yang berarti tidak bisa dikenai pasal dalam undang-undang ketenagakerjaan .
Sudah saatnya pemerintah peduli dengan keluhan pada pencari kerja yang selalu menjadi pihak yang paling lemah dalam proses masuk ke dunia kerja. Perlu kerja sama yang serius untuk memberantas praktek-praktek yang mengarah pada penghilangan etika dan sifat kemanusiaan yang seharusnya dijunjung tinggi dalam rangka melindungi keberlangsungan hidup manusia dalam jangka panjangnya, bukan sekedar memikirkan keuntungan jangka pendek tanpa mempedulikan berapa banya manusia dan harta milik orang lain yang akan menjadi korban.

22 November 2008

Rekrutmen Broker Saham : Cermin Bagi Perusahaan Futures (Bagian 1)

Kontroversi akan terus mengiringi sepak-terjang perusahaan futures di Indonesia dengan pihak job seeker sebagai pihak paling dirugikan, sepanjang tidak adanya regulasi yang jelas dalam proses rekrutmen di perusahaan semacam ini.
Aneh memang, meski sebetulnya sudah ada contoh yang bagus dari perusahaan ‘tetangga’nya, yaitu broker saham, namun broker futures sepertinya enggan mencontoh hal yang baik dan justru memilih untuk berkubang dalam lumpur manipulasi informasi dengan dalih sebagai sebuah trik marketing.

TIPS BAGI ANDA YANG PENASARAN


Jika anda penasaran, ada sebuah cara yang dapat anda coba untuk membedakan ‘kualitas rekrutmen’ broker saham dan broker futures : datang saja langsung ke kantor broker futures atau broker saham. Sebelum mencoba cara ini, anda perlu mempersiapkan mental anda untuk menghadapi para ‘singa lapar’ yang siap menerkam anda untuk dijadikan sebagai kliennya. Anda juga harus putuskan dulu untuk datang sebagai apa : sebagai job seeker atau sebagai calon investor.
Sebagai gambaran anda dapat melakukan langkah-langkah berikut ini :

  • Pertama, jika anda ingin mencoba melamar pekerjaan di perusahaan futures, persiapkan fotokopi berkas-berkas yang diperlukan untuk melamar kerja (tak perlu lengkap dan cukup fotokopinya saja, karena sebetulnya ini hanyalah sebagai formalitas alias gaya-gayaan saja untuk mengesankan perusahaan tersebut serius dalam menangani rekrutmennya, padahal intinya kalo anda punya duwit, cukup dengan surat keterangan tidak lulus TK, anda bisa bekerja di perusahaan futures )
  • Kedua, datanglah ke kantor perusahaan futures
  • Kedua, biasanya anda ditanya punya janji dengan siapa (katakan saja anda ingin bertemu dengan bagian pemasaran) atau jika ditanya keperluan anda apa maka jawab saja untuk mendapatkan informasi mengenai kemungkinan menjadi marketing, karena anda punya rekan yang berminat untuk invest di forex (alasan semacam inilah yang jadi kunci) namun dia tidak punya waktu untuk datang sendiri sehingga mewakilkan anda untuk belajar lebih dulu sebelum dia invest.
  • Ketiga, jika anda sudah dipertemukan dengan orang yang ditunjuk perusahaan untuk menerima anda, biasanya anda ditanya darimana anda dapat info tentang perusahaan tersebut (jawabannya terserah anda, namun sebisa mungkin yang masuk akal dan jangan terlalu kelihatan bohongnya) maka Anda akan dapat merasakan betapa mudahnya menjadi marketing perusahaan futures di Indonesia

Selanjutnya datanglah ke perusahaan perusahaan perusahaan perusahaan pialang saham, dan lakukan prosedur yang sama seperti yang anda lakukan di perusahaan broker futures diatas (dengan memposisikan diri sebagai job seeker). Maka anda akan temukan perbedaan yang serius, karena di perusahaan perusahaan perusahaan perusahaan pialang saham, anda pasti dipersyaratkan untuk memiliki salah satu dari sertifikat Wakil Pialang Efek (WPE), Wakil Pialang Perantara Efek (WPPE) atau Wakil Manajer Investasi (WMI) agar bisa menjadi marketing resmi perusahan perusahaan perusahaan perusahaan pialang saham. Untuk mendapatkan sertifikat tersebut, anda harus lulus tes/ujian yang diselenggarakan oleh Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) sebagai lembaga bentukan pemerintah yang bertugas mengawasi aktifitas pasar modal. Jika anda gagal tes, artinya anda belum bisa menjadi marketing produk investasi saham dan derivasinya. Perbedaan sikap penerimaan antara broker futures dan saham akan semakin terasa jika anda datang dan memposisikan diri anda sebagai calon investor (katakanlah anda pura-pura punya uang atau punya saudara yang beruang), maka hampir dipastikan setiap perusahaan futures akan mencoba menservis anda layaknya raja (sepanjang anda berpenampilan cukup untuk meyakinkan mereka). Tapi anda belum tentu langsung disambut laksana raja jika anda datang ke perusahaan perusahaan perusahaan pialang saham. Saya pernah coba datangi beberapa perusahaan pialang saham dan manajer investasi yang ada di gedung BEJ (sekarang BEI), seperti CIMB-GK, E-Trading dan Schroeder Invesment dengan berlaku sebagai calon investor. Mereka semua tampak bersikap hati-hati dan tidak tampak ‘mata duitan’ dan tidak menebar janji-janji muluk, sangat berbeda dengan kedatangan ke perusahaan-perusahaan futures yang mana sepanjang kita bisa tampil parlente, bersikap tenang dan selalu berusaha antusias dengan penjelasan mereka, maka kita akan diservis dengan maksimal dengan harapan kita bisa masuk ke dalam ‘perangkap’ mereka.

21 November 2008

KONTROVERSI PROSES REKRUTMEN PERUSAHAAN FUTURES INDONESIA

Sebenarnya solusi awal paling tepat dan praktis dalam mengatasi manipulasi informasi peluang kerja di perusahaan futures yang sudah berakar kuat dalam dunia kerja Indonesia adalah : Buat Peraturan Pemerintah yang mewajibkan setiap marketer perusahaan futures memiliki sertifikat Wakil Pialang Berjangka. Kemudian jatuhkan sanksi yang tegas bagi perusahaan futures yang kedapatan ‘mempekerjakan’ marketing yang belum memiliki sertifikat WPB.

Mayoritas rekan-rekan job seekers yang pernah dipanggil interview oleh sebuah perusahaan broker forex (futures), hampir pasti komplain, bersungut-sungut sambil marah-marah dan pada akhirnya menganggap perusahaan semacam ini sebagai penipu. Betapa tidak, datang dari lokasi yang jauh karena melamar/ditawarkan posisi Business Manager, Assistant Business Manager, Public Relation, Business Relation, Marketing Manager, Assistant Marketing Manager, Finance Marketing, Financial Consultant, Business Development, Business Executive, Marketing Executive, Business Consultant, Data Entry dan sederet posisi mentereng lainnya, tetapi “pada hakikatnya” semua itu tidak lain dan tidak bukan merujuk pada satu posisi saja : MARKETING, dan yang lebih diharapkan oleh perusahaan adalah “mudah-mudahan si job seeker adalah anak orang kaya sehingga bapak/saudaranya bisa sekaligus menjadi investor.” Hebat kan ?
Meskipun kita bisa saja membedakan definisi antara forex dan futures, namun dalam konteks kasus kekecewaan job seeker di Indonesia, dapat dikatakan kedua istilah ini sama saja, karena sebetulnya forex hanyalah salah satu item produk futures sehingga dapat dikatakan setiap broker forex adalah broker futures juga, meskipun broker futures belum tentu jadi broker forex. Namun sekali lagi, dalam kasus job seeker Indonesia, keduanya adalah setali tiga uang.
Saat ini sudah banyak blog yang didedikasikan sebagai wadah untuk sharing informasi, meskipun tidak dapat dihindari pada akhirnya blog-blog tersebut lama-kelamaan menjadi ajang untuk mencaci-maki perusahaan futures sebagai sebuah ekspresi kekecewaan, bahkan cenderung ‘jijik’ terhadap cara rekrutmen yang memang tidak memiliki standar yang teruji ini. Hanya sedikit diantara para job seeker yang pada akhirnya memutuskan bertahan dan berniat menjadikan dunia futures sebagai medan profesi yang akan dijalani, tentunya dengan pengorbanan yang “tidak sedikit” (terutama bagi job seeker yang berasal dari kalangan bermodal pas-pasan). Berdasarkan pengalaman saya yang pernah menjadi salah satu rekruter resmi di sebuah perusahaan futures, jika kita ‘invite’ 200 job seekers dan ada 100 kandidat yang datang interview, lalu terdapat 1 sampai 5 orang yang secara ‘sukarela’ bertahan lebih dari 1 bulan pasca short training untuk menjadi marketing perusahaan futures, itu sudah merupakan satu catatan prestasi yang bagus bagi seorang rekruter perusahaan futures. Bisa dibayangkan, dari 100 job seekers yang datang interview, 95% merasa tertipu dan tidak pernah bersedia datang lagi ke perusahaan tersebut. Sungguh statistik yang sangat ‘mengerikan’ bagi dunia kerja kita. Berawal dari pengalaman itulah maka saya mendedikasikan blog ini sebagai satu upaya pencerahan bagi rekan-rekan job seeker dalam menyiasati sepak terjang perusahaan futures yang masih saja terus melakukan praktek yang sama meski sudah jelas hal tersebut tidaklah etis dan jelas-jelas mengeksploitasi (bukan sekedar memanfaatkan) celah-celah regulasi ketenagakerjaan yang ada di Indonesia

10 Oktober 2008

FOREX INDONESIA : SEBUAH PERSEMBAHAN BAGI PARA PEMINAT FOREX INDONESIA

Blog ini saya dedikasikan untuk para peminat di bidang forex, terutama bagi pemula yang ingin terjun ke dunia forex (futures), baik yang ingin terjun langsung sebagai INVESTOR, sebagai MARKETING, sebagai TRADER atau mereka yang hanya sekedar ingin mencari informasi tentang forex. Meski ingin saya katakan bahwa saya INDePENDEN, artinya tidak terafiliasi ke perusahaan forex "legal" maupun "illegal" manapun di Indonesia, namun harus saya akui bahwa informasi yang saya sajikan mungkin saja suatu saat tanpa sengaja bias atau condong kepada suatu pendapat/institusi tertentu, sebagai konsekwensi normal dari proses pengalaman saya pribadi.
Meskipun saat ini sudah banyak info dan training gratis tentang forex, namun fenomena penipuan atau "berbau penipuan" yang dilakukan oknum tidak bertanggung jawab secara membabi-buta masih saja terjadi, dan korban terus berjatuhan, terutama dari kalangan orang-orang "berduit" yang tidak pernah mengenal forex sebelumnya. Inilah yang membuat saya terpanggil untuk menyajikan informasi yang saya miliki dengan harapan dapat menjadi pedoman awal dalam masuk ke dunia forex khususnya, dan dunia futures pada umumnya. Anda tak perlu kuatir, karena saya tidak akan merekomendasikan anda pada satu perusahaan tertentu, kalaupun ada, hanyalah contoh belaka dan sedapat mungkin selalu lebih dari satu perusahaan sebagai perbandingan.

PENGALAMAN SEBAGAI GURU SEJATI
Berawal dari pengalaman pribadi, hampir setahun semenjak saya memutuskan untuk keluar dari lingkungan broker forex "legal", saya berkeinginan untuk berbagi informasi melalui sebuah blog dengan harapan bisa sedikit mengurangi jumlah "korban penipuan berkedok forex" yang terus berjatuhan akibat kurangnya informasi.
Secara formal, saya pernah menjadi "karyawan" (marketing, trader maupun konsultan alias three in one) di tiga perusahaan broker forex "legal", disamping juga mendapatkan informasi dari rekan-rekan saya yang bekerja untuk perusahaan lain melalui sharing informasi. Bermula dari sanalah hati saya terus berontak untuk melakukan perlawanan atas eksploitasi terhadap para job seeker maupun pengaburan informasi terhadap para calon investor yang berniat untuk terjun secara serius ke dunia forex.
Selanjutnya, saya akan terus berusaha meng-update blog ini semaksimal mungkin dan membahas satu persatu poin-poin penting dalam masalah ini.
Salam
 

Distributed by eBlog Templates